Pengolahan Air Limbah Sampah/ Lindi (Leachate Treatment)

Masalah yang ada di Tempat Pemrosesan Sampah (TPA) salah satunya adalah adanya lindi sampah. Lindi sering terkumpul pada pertengahan titik pada lahan urug. lindi mengandung berbagai turunan senyawa kimia dari pelrutan sampah pada lahan urug dan hasil reaksi kimia dan biokimia yang terjadi pada lahan urug. Apabila penanganan dan pengolahan lindi sampah tidak dilakukan secara optimal, lindi sampah ini akan masuk ke dalam air tanah ataupun ikut terbawa dalam aliran permukaan. Upaya penanggulangan masalah ini dimulai dari tahap pemilihan lokasi, dan dilanjutkan sampai sarana TPA tersebut ditutup (Damanhuri, 1996)

Tchobanoglous (1993) menyatakan bahwa lindi (leachate) adalah cairan yang meresap melalui sampah yang mengandung unsurunsur terlarut dan tersuspensi atau cairan yang melewati landfill dan bercampur serta tersuspensi dengan zat-zat atau materi yang ada dalam tempat penimbunan (landfill) tersebut. Cairan dalam landfill merupakan hasil dari dekomposisi sampah dan cairan yang masuk ke tempat pembuangan seperti aliran atau drainase permukaan, air hujan dan air tanah. Sedangkan menurut Darmasetiawan (2004), lindi merupakan air yang terbentuk dalam timbunan sampah yang melarutkan banyak sekali senyawa yang ada sehingga memiliki kandungan pencemar khususnya zat organik yang sangat tinggi. Lindi sangat berpotensi menyebabkan pencemaran air, baik air tanah maupun permukaan sehingga perlu ditangani dengan baik.

Teknologi pengolahan lindi diklasifikasikan menjadi dua yaitu (i) Metode Biologi, (ii) Metode Fisika Kimia. Pada standar kualitas pembuangan ke badan sungai yang ketat maka perlu kombinasi dari ke dua atau beberapa sistem (Wiszniowski, et al., 2006). Kondisi eksisting unit pengolahan berupa kolam stabilisasi belum menghasilkan kualitas efluen sesuai dengan baku mutu. Nilai BOD/COD yang sangat rendah membuat pengolahan secara biologi biasa sulit dilakukan (Rezagama & Notodarmojo, 2012). Secara visual nampak bahwa warna air lindi pada saluran inlet tidak jauh berbeda dengan outletnya. Maka, perlu adanya pengolahan pendahuluan dalam memecah senyawa presisten menjadi senyawa yang lebih sederhana. Hal ini akan meningkatkan viability dari pengolahan biologi selanjutnya.

Metode biofilter dan wetland merupakan salah satu metode sederhana yang dapat digunakan untuk mendegradasi parameter parameter pencemar yang ada di air lindi. Metode biofilter berprinsip pada metode pertumbuhan terlekat. Bakteri pada air lindi akan terlekat pada biofilter dan membentuk biofilm sebagai tempat hidupnya. Biofilm inilah yang akan menahan bakteri agar tidak ikut terbawa efluen, sehingga dapat mendegradasi lindi dengan lebih kontinyu.

Air lindi yang tidak terolah dapat meresap ke dalam tanah yang berpotensi bercampur dengan air tanah sehingga menimbulkan pencemaran tanah, air tanah dan air permukaan. Karakteristik COD lindi dari landfill muda (1-2 tahun) sangat tinggi sebesar 3000-60.000 mg/L sangat berbeda dengan karakteristiknya dengan landfill tua (> 10 tahun) sekitar 100-500 mg/L (Tchobanoglous, 2002). Pembuangan air lindi ini berpotensi mencemari lingkungan dan mengakibatkan gangguan kesehatan. Proses dalam TPA menghasilkan molekul organik recalcitrant yang ditunjukkan dengan rendahnya rasio BOD/COD dan tingginya nilai NH3-N (Ammonia – Nitrogen)

Ecotru OD adalah product yang tepat untuk diaplikasikan guna mengatasi permasalahan pada pengolahan limbah cair sampah / Lindi (Leachate Treatment Plant. Ecotru OD mampu menguraikan polutan pencemar air dan menurunkan parameter-parameter pencemar air pada air lindi seperti Ammonia, COD, BOD, TSS, Turbidity, dsb. Dalam pengaplikasian Ecotru tentu harus memperhatikan parameter Ecotru bekerja, umumnya parameter yang perlu diperhatikan sebelum aplikasi Ecotru adalah Temperature dan pH. Beberapa Institusi dan Pemerintah yang sudah menggunakan Ecotru sebagai solusi pada unit LTP mereka dapat dilihat pada List Customer disini.

Add Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *